Konsepini dikategorikan ke dalam teknik kreatif, karena pembuatan mind mapping ini membutuhkan pemanfaatan imajinasi dari si pembuatnya. Siswa yang kreatif akan lebih mudah membuat mind mapping ini. Begitu pula, dengan semakin seringnya siswa membuat mind mapping, dia akan semakin kreatif.Sebuah mind map memiliki sebuah ide atau kata sentral, dan ada 5 sampai 10 ide lain yang keluar dari ide
5Mind Map Pelajaran Kelas 10 - Clear Indonesia News Nadia's Journal PENERAPAN MODEL MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SEJARAH KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA - PDF Download Gratis Penerapan Model Mind Mapping pada Mata Pelajaran Sejarah Indonesia: studi kasus di SMK N 3 Salatiga
MateriAjar Kelas 10 Sejarah Indonesia Berikut ini adalah kumpulan materi ajar kelas 10 Sejarah Indonesia, silahkan mengklik berdasarkan materi yang sedang dipelajari.. K.D. 3.1. Cara Berpikir Sejarah K.D. 3.2. Konsep Perubahan dan Keberlanjutan K.D. 3.3. Indonesia Masa Pra-aksara K.D. 3.4. Hasil-Hasil Budaya Masyarakat Pra-aksara K.D. 3.5.
Vay Tiền Nhanh. Aini, Annisa; Andayani, Andayani; Anindyarini, Mind Mapping Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Sekolah Vol 1, No 1 Astuty, Dewi Effectiveness Of Using Mind Mapping Technique In Teaching Descriptive Text For Improving Writing Ability Of Tenth Grade Students Of Senior High School Of Sma Widya Kutoarjo In Academic Year 2012/ - Pendidikan Bahasa Inggris Vol 1, No 2 Atma Dwi Desyanti, Farida; Susanah, Metode Pembelajaran Mind Mapping Pada Materi Vol 2, No 1 Buzan, Tony. 2005. Buku Pintar Mind Maps. Jakarta Gramedia. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta Depdiknas Desy A, Lutgardis; , Implementation Of Mind Mapping In Teaching Writing Narrative Text Fot Tenth Grades Of Sman 18 Vol 1, No 3 Kusmintayu, Norma; Suwandi, Sarwiji; Anindyarini, Metode Mind Mapping Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Siswa Sekolah Menengah Vol 1, No 1 Lestari, Weni Uji Penggunaan Mind Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa MTs Negeri Pendidikan Fisika Vol 1, No 1 2012 Vol. 1. September 2012 page. 76-79 Modeong, Fira Rapianty; Tulandi, Djeli; Wagania, Hans. 2013. Efektivitas Pembelajaran Fisika Berbasis Software Mind Mapping Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 2 MIPA UNIMA Vol 1, No 3 MP, Feriana Solikati; Santosa, Slamet; Ariyanto, Joko. Strategi Pembelajaran Card Sort Disertai Mind Mapping Hasil Belajar Biologi Siswa Sma Banyudono Tahun Pelajaran 2011/ Biologi Vol 4, No 2 Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung Remaja Rosda Karya Mudjijo. 1995. Tes Hasil Belajar. Jakarta Bumi Aksara Mulyasa, E. 2007. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung Remaja Rosda Karya Prabowo, Yudha Media Mind Mapping Untuk Meningkatkan Prestasi Relajar Siswa Kelas XI Pada Kompetensi Dasar Memperbaiki Sistem Pengapian Di SMKN 1 Kanor Pendidikan Teknik Mesin Volume 01, Nomor 03, Tahun 2013 page. 56-62 Purwanto, Nangim. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta Pustaka Pelajar Riza Nur Maulida, Fatma Riza Mind Mapping Sebagai Strategi Belajar Ipa Terpadu Pokok Bahasan Mata Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Studi Pendidikan Sains Fmipa Unesa.Pendidikan Sains Vol 1, No 02 S, Rosmaini; Wulandari, Yessi. 2011. Penerapan Teknik Mind Mapping Dalam Strategi Quantum Learning Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Xi Ipa2 Sma Nurul Falah Pekanbaru Ta. 2009/ Pendidikan Sains Dan Biologi Vol 7, No 02 Sanjaya,Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Pranata Media Santosa. Metode Penelitian. Yogyakarta Pustaka Pelajar Sefrikadarismawan, ; Yustanti, Bangun Media Pembelajaran Statistika Berbasis Mind Teknik Elektro Vol 1, No 1 Belajar dan Faktor-Faktor yang Rineka Cipta Supriyadi. 2005. Membangun Bangsa Melalui Pendidikan. Bandung Remaja Rosda Karya Sutanto, Windura. Buku Pintar Mind Map untuk Anak. Jakarta Gramedia Pustaka Utama Suyadi. 2013. Panduan Guru Profesional Penelitian Tindakan Kelas PTK dan Tindakan Sekolah PTS. Yogyakarta Andi Offset Wahyu Purwaningrum, Sri. Metode Peta Pikiran Mind Mapping Untuk Meningkatkankemampuan Menulis Narasi Siswa Sekolah Menengah Vol 2, No 1 Zaqiyyatun Nafsi, Anis Model Direct Instruction Dengan Teknik Mind Mapping Pada Tema Perkaratan Logam Besi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Pendidikan Sains Vol 1, No 02 2013
The effect of Mind mapping Methods and Critical Thinking Skills Learning and Outcomes History Of StudentsInLearning History experimental studies In Class X Senior High School 1 Wanayasa Purwakarta. The purpose of this research was to determine the effect of mind mapping methods of learning, critical thinking skills, and the result of learning the history of high school students. This study uses a 2x2 factorial design experiment with a sample of 40 students conducted in Senior High School 1 Wanayasa.. These results of the research show that; 1 the outcomes of students from groups that are taught using mind mapping higher than students taught by lecture method, 2 there is no effect of significant interaction between instructional method and critical thinking skills of students in the teaching of history, 3 students have the ability to think critically high and are taught by the method of mind mapping higher learning outcomes than students taught by lecture method, 4 students who have the ability to think critically low and is taught by lecture method higher learning outcomes than students taught by using mind research shows the successful use of instructional methods. Therefore, teachers are expected to be 1 enhance the creativity and understanding of learning methods to improve and train the critical thinking skills of students in learning the history, 2 provide students the opportunity to be creative in making a map of concepts that they can understand, 3 train students more vigorous, active, creative history teaching so that students can think scientific, logical, critical, and may find the concept of learning material independently.. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKANUniversitas Islam As-Syafi’iyah 19 PENGARUH PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SEJARAHKhasanah*khasanahrazali Taopik Anggun* The effect of Mind mapping Methods and Critical Thinking Skills Learning and Outcomes History Of StudentsInLearning History experimental studies In Class X Senior High School 1 Wanayasa Purwakarta. The purpose of this research was to determine the effect of mind mapping methods of learning, critical thinking skills, and the result of learning the history of high school students. This study uses a 2x2 factorial design experiment with a sample of 40 students conducted in Senior High School 1 Wanayasa.. These results of the research show that; 1 the outcomes of students from groups that are taught using mind mapping higher than students taught by lecture method, 2 there is no effect of significant interaction between instructional method and critical thinking skills of students in the teaching of history, 3 students have the ability to think critically high and are taught by the method of mind mapping higher learning outcomes than students taught by lecture method, 4 students who have the ability to think critically low and is taught by lecture method higher learning outcomes than students taught by using mind research shows the successful use of instructional methods. Therefore, teachers are expected to be 1 enhance the creativity and understanding of learning methods to improve and train the critical thinking skills of students in learning the history, 2 provide students the opportunity to be creative in making a map of concepts that they can understand, 3 train students more vigorous, active, creative history teaching so that students can think scientific, logical, critical, and may find the concept of learning material independently..Keywords Instructional methods, mind mapping, critical thinking* Dosen FKIP - MTP UIA Jakarta**Alumni FKIP –MTP UIA Jakarta JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN20 Universitas Islam As-Syafi’iyahAbstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran mind mapping, kemampuan berpikir kritis, dan hasil belajar sejarah siswa SMA. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen disain 2x2 faktorial dengan sampel 40 siswa yang dilakukan di SMA Negeri 1 Wanayasa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa; 1 hasil belajar siswa dari kelompok yang diajarkan menggunakan metode mind mapping lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan metode ceramah, 2 terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara metode pembelajaran dan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran sejarah, 3 siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dan diajarkan dengan metode mind mapping lebih tinggi hasil belajarnya daripada siswa yang diajarkan dengan metode ceramah, 4 siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah dan diajarkan dengan metode ceramah lebih tinggi hasil belajarnya daripada siswa yang diajarkan dengan metode mind mapping. Penelitian ini menunjukan adanya keberhasilan penggunaan metode pembelajaran. Oleh karena itu diharapkan guru dapat 1 meningkatkan kreativitas dan pemahaman metode pembelajaran untuk meningkatkan dan melatih kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran sejarah, 2 memberikan kesempatan siswa untuk dapat berkreasi dalam membuat peta konsep yang mereka pahami, 3 melatih siswa lebih giat, aktif, kreatif dalam pembelajaran sejarah sehingga siswa dapat berpikir ilmiah, logis, kritis, dan dapat menemukan konsep materi pembelajarannya secara Kunci Metode pembelajaran, mind mapping, berpikir kritis JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKANUniversitas Islam As-Syafi’iyah 21 PENDAHULUANPendidikan merupakan bagian terpenting dalam proses pembangunan darisuatu bangsa dan negara berkembang seperti di Indonesia. UU No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan di Indonesia menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didiksecara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritualkeagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, sertaketerampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidikan di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber pembelajaran sejarah adalah untuk membekali peserta didik dengan keterampilan dan cara berpikir sejarah, membentuk kesadaran sejarah, menumbuhkembangkan nilai-nilai kebangsaan, mengembangkan inspirasi, dan mengaitkan peristiwa lokal, nasional dengan peristiwa global dalam satu rangkaian hasil observasi yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 1 Wanayasa ditemukan data hasil belajar siswa kelas X mata pelajaran sejarah. Tabel 1. Nilai Rata-Rata UAS Sejarah Kelas XNo Tahun Pelajaran Nilai Rata-rata KKM1 2013/2014 68,50 702 2014/2015 67,35 703 2015/2016 69,25 70SumberBuku Legger Nilai SMA N 1 WanayasaDari data di atas, dapat dipahami bahwa hasil belajar sejarah masih rendah. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ketercapaian KKM diantaranya penggunaan strategi, media dan metode yang digunakan pada proses pembelajaran. Jika dilihat keadaanya masih terdapat guru melaksanakan proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode konvensional, hal tersebut terlihat ketika guru menyampaikan materi di depan kelas guru hanya menyampaikan materi yang ada dalam buku yang JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN22 Universitas Islam As-Syafi’iyahtersedia. Proses pembelajaran juga masih didominasi pembelajaran teacher centereddimana siswa hanya memperhatikan penjelasan guru. Mind Mapping adalah suatu teknik visual yang dapat menyelaraskan proses belajar dengan cara kerja alami otak. Melalui metode Mind Mapping peserta didik diarahkan untuk mencari dan menemukan sendiri apa yang dipelajarinya sehingga pembelajaran sejarah tidak hanya merupakan hafalan tetapi benar-benar itu penggunaan metode Mind Mapping dapat berperan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. Berpikir kritis dilakukan siswa untuk belajar memecahkan masalah secara tepat dan memberi gambaran solusi yang tepat dan mendasar. Berpikir kritis merupakan keharusan, dalam usaha pemecahan masalah, pembuatan keputusan, sebagai pendekatan, menganalisis asumsi–asumsi dan penemuan– pemaparan yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitianyangberjudul“Pengaruh Penggunaan Metode Mind Mapping Dan Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Wanayasa”KAJIAN TEORITIKHasil Belajar SejarahKonsep belajar dan pembelajaran secara umum menurut Muhammad Ali 201214 belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan. Perilaku itu mengandung pengertian yang luas, hal ini mencakup pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan sebagainya. Setiap perilaku ada yang nampak bisa diamati, ada pula tidak bisa diamati. Perilaku yang dapat diamati disebut penampilan atau behavioral yang tidakbisadiamatidisebut“kecenderunganperilakuataubehavioral tendency”.Sudjana 201522 mengemukakan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotoris yang berorientasi pada proses belajar mengajar yang dialami siswa. JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKANUniversitas Islam As-Syafi’iyah 23 Sejarah berasal dari kata benda Yunani, istoria yang berarti Wasino 20072 Sejarah Inggris history; Perancis histoire; Latin historia berasal dari bahasa Yunani “istoria” yang mulanya berarti pencarian, penyelidikan,penelitian inquiry, investigation, research. Sejarah dapat diartikan sebagai kejadian-kejadian yang dibuat manusia atau yang mempengaruhi manusia, perubahan atau kejadian yang berubah dari satu keadaan ke keadaan yang Kartodirjo 2012265 tujuan yang luhur dari sejarah untuk diajarkan pada semua jenjang sekolah adalah menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air, bangsa dan negara, serta sadar untuk menjawab untuk apa yang ia lahirkan. Pelajaran sejarah merupakan salah satu unsur utama dalam pendidikan politik bangsa. Pembelajaran sejarah mempunyai fungsi strategis dalam pembangunan bangsa, pengetahuan sejarah nasionallah yang mampu membangkitkan kesadaran akan pengalaman kolektif bangsa Indonesia beserta segala suka dukanya, kemenangan, serta kekalahan dalam perjuangan bersama, tak berlebih-lebihan kalau kebersamaan itulah menciptakan sense of belonging atau solidaritas nasional. Menurut Isjoni 200972 Pelajaran sejarah juga bertujuan agar siswa menyadari adanya keragaman pengalaman hidup pada masing-masing masyarakat dan adanya cara pandang yang berbeda terhadap masa lampau untuk memahami masa kini dan membangun pengetahuan serta pemahaman untuk menghadapi masa yang akan dating. Pembelajaran sejarah memiliki nilai praktis dan pragmatis, untuk itu pembelajaran sejarah harus menekankan keterkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa, pemahaman dan kesadaran akan karakteristik cerita sejarah yang tak pernah final, dan perluasan tema sejarah politik dengan tema sejarah sosial, budaya, ekonomi dan teknologi. Hasil belajar sejarah merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar sejarah. Hasil belajar sejarahmerupakan suatu tolok ukur keberhasilan siswa dalam menguasai materi pelajaransejarah. JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN24 Universitas Islam As-Syafi’iyahMetode Pembelajaran Mind MappingMenurut Windura 2008 Mind map adalah suatu teknik grafis yangmemungkinkan kita untuk mengeksplorasi seluruh kemampuan otak kita untuk keperluan berpikir dan belajar. Sementara itu Warseno 2011 76 mengemukakan Mind Mapping adalah suatu teknik visual yang dapat menyelaraskan proses belajar dengan cara kerja alami otak. Warseno dalam bukunya menyatakan bahwa Mind Mapping dikatakan sesuai dengan kerja alami otak karena pembuatannya menggunakan prinsip-prinsip brain managemen. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah menggunakan kedua belah otak, menggunakan cara belajar yang baik sertamenggunakan otak secara alami. Widodo 200910 menegaskan jika fungsi otak kanan dan kiri berjalansecara seimbang, seseorang akan memiliki potensi kecerdasan yang matang secara kontekstual maupun emosional serta sifat memorinya jangka satu dari aktifitas belajar adalah menulis atau mencatat dan dan meringkas dirasa cukup efektif dalam membantu aktifitas belajar seseorang. Menurut Tony Buzan 201212, Mind Mapping memanfaatkan kegiatan mencatat dan meringkas dengan menyajikan isi materi pelajaran dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti sehingga memudahkan seseorang tersebut dalam mempelajari kembali. Sehingga melalui hal tersebut diharapkan siswa dapatmemahami pelajaran yang diberikan dengan baik. Mind Mapping Peta pikiran memberikan banyak manfaat. Menurut Jumanto 201023 , peta pikiran memiliki manfaat bagi siswa, yaitu membantu dalam mengingat, mendapatkan ide, menghemat waktu, berkonsentrasi, mengatur pikiran , media bermain, bersenang-senang dalam menuangkan imajinasi yang tentunya memunculkan uraian diatas, Mind Mapping dapat diartikan sebagai suatu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran yang memanfaatkan kerja alami otak kanan dan otak kiri secara seimbang melalui proses mencatat dan meringkasdengan menggunakan gambar, atau simbol berwarna-warni dan bahasa yang lebih mudah dimengerti. JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKANUniversitas Islam As-Syafi’iyah 25 Kemampuan Berpikir KritisMenurutJohnsondalam Supriyana2009143 merumuskan istilah“berpikir kritis”Critical Thinkingsecaraetimologis.Iamenyatakanbahwakata“critic”dan“critical”berasaldari“krinein”,yangberarti“menaksirnilaisesuatu”.LebihjauhIamenjelaskan bahwa kritik adalah perbuatan seseorang yang mempertimbangkan, menghargai, dan menaksirkan nilai suatu hal. Tugas orang yang berpikir kritis adalah menerapkan norma dan standar yang tepat terhadap suatu hasil dan mempertimbangkan nilainya dan mengartikulasikan pertimbangan lain dikemukakan Jhonson dalam Eti 201167 mengartikan berpikir kritis merupakan proses mental yang terorganisasi dengan baik dan berperan dalam proses mengambil keputusan untuk memecahkan masalah dengan menganalisis dan menginterpretasi data dalam kegiatan inkuiri lain yang dikemukakan oleh Faiz 20123 bahwa kemampuan berpikir kritis adalah merupakan kemampuan yang sangat penting untuk kehidupan, pekerjaan dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan. Keuntungan yang didapatkan sewaktu kita berpikir kritis adalah kita bisa menilai bobot ketepatan atau kebenaran suatu pernyataan dan tidak mudah menelan setiap informasi tanpa memikirkan terlebih dahulu apa yang pemikir harus mampu memberi alasan atas pilihan keputusan yang diambilnya dan harus terbuka terhadap perbedaan keputusan dan pendapat orang lain serta sanggup menyimak alasan-alasan mengapa orang lain memiliki pendapat dan keputusan yang berbeda. Glaser dalam Fisher 200835 mendefinisikan berpikir kritis sebagai 1 suatu sikap mau berpikir secara mendalam tentang masalah-masalah dan hal-halyang berada dalam jangkauan pengalaman seseorang, 2 pengetahuan tentang metode metode pemeriksaan dan penalaran yang logis, dan 3 suatu keterampilan untuk menerapkan metode-metode tersebut. Berdasarkan definisi ini, berpikirkritis menuntut upaya keras untuk memeriksa setiap keyakinan atau pengetahuanasumtif berdasarkan bukti pendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan yang beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis adalah cara berpikir yang masuk akal atau berdasarkan nalar berupa JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN26 Universitas Islam As-Syafi’iyahkegiatan mengorganisasi, mengklarifikasi, menganalisis, menyimpulkan, mempertimbangkan dan mengevaluasi informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan, pengalaman, akal sehat atau komunikasi dengan fokus untuk menentukan hasil dari apa yang dilakukan. METODE PENELITIANMetode penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan faktorial 2x2 group design yang membandingkan dua metode pembelajaran yaitu metode pembelajaran Mind Mapping dengan metode ceramah dan kemampuan berpikir kritis siswa. Dalam penelitian ini populasi dibagi menjadi populasi target dan populasi terjangkau. Populasi target penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri yang ada di Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta yang terdiri atas 1 SMA. Populasi terjangkau pada penelitian Ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Wanayasa yang berumlah 358 siswa yang terbagi dalam 9 IPA berjumlah 4 kelas sedangkan kelas IPS berjumlah 5 yang digunakan adalah siswa kelas X IPS 1 dan X IPS 2 SMA Negeri 1 Wanayasa dengan jumlah 80 sampel yang digunakan adalah random acak bertingkat, dengan penggunaan sampel yang demikian, maka peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi pengumpulan data dengan menggunakan beberapa alat pengumpul data yaitu tes hasil belajar dan data mentah dilakukan dengan program SPSS 24. Pengolahan data dilakukan dengan mengolah data deskriptif . Kemudian untuk uji hipotesis digunakan pengolahan data secara statistik menggunakan ANAVA dua jalur dilanjutkan dengan uji Tukey atau Scheffe. Sebelum uji hipotesis perlu dilakukan uji persyaratan analisis, yaitu uji normalitas dan homogenitas kelompok data yang dibandingkan. JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKANUniversitas Islam As-Syafi’iyah 27 HASIL PENELITIANPengujian Hipotesis Penelitian dan Pembahasan1. Hipotesis PertamaPerumusan hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah sebagai berikut H0 Tidak terdapat perbedaan hasil belajar sejarah siswa yang menggunakan metode pembelajaran mind mapping dengan siswa yang menggunakan metode Hasil belajar sejarah siswa yang menggunakan metode pembelajaran mind mapping lebih tinggi dari siswa yang menggunakan metode StatistikH0 =H1Pengujian hipotesis menggunakan tingkat signifikan 0,05 dengan kriteria pengujian oNilai F hitung α=0,05makaH0 F hitung >Ftabel atauNilaiSig 4,03. Dengan demikian berarti H0 ditolak hal ini berarti H1diterima yang menyatakan hasil belajar sejarah siswa yang menggunakan metode pembelajaran mind mappinglebih tinggi dari siswa yang menggunakan metode ceramah. 2. Hipotesis KeduaPerumusan hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah sebagai berikut H0 Tidak terdapat interaksi antara penggunaan metode pembelajaran dan kemampuan berpikir kritis siswaH1 Terdapat interaksi antara penggunaan metode pembelajaran dan kemampuan berpikir kritis siswa JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN28 Universitas Islam As-Syafi’iyahHipotesis StatistikH0 Int. A x B = 0H1 Int. A x B Pengujian hipotesis menggunakan tingkat signifikan 0,05 dengan kriteria pengujian oNilai F hitung α=0,05makaH0 F hitung >Ftabel atau NilaiSig 4, 08. Dengan demikian berarti H0 ditolak yang berarti terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan kemampuan berpikir kritis Hipotesis KetigaUntuk menjawab hipotesis ketiga maka dapat dilakukan dengan uji lanjutan menggunakan uji tukey untuk melihat perbedaan hasil, yaitu antara kelompok siswa yang belajar dengan metode mind mapping dan metode ceramah dilihat dari kemamapuan berpikir kritis tinggi A1B1 dan A2B1.Tabel 3Multiple Comparison DenganTingkatSignifikanΑ=0,05padaKelompokA1B1-A2B1Multiple ComparisonsTukey HSDI KelasJ KelasMean Difference I-JStd. Error Confidence IntervalLower BoundUpper BoundA1B1 A2B1 .000 .000 .000 A1B1 .000 .379 .997 .93A2B2 .000 The mean difference is significant at the level. JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKANUniversitas Islam As-Syafi’iyah 29 Perumusan hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah sebagai berikut H0 Tidak terdapat perbedaan hasil belajar sejarah siswa yang menggunakan metode mind mapping pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis Hasil belajar sejarah siswa yang menggunakan metode pembelajaran mind mapping lebih tinggi dari hasil belajar yang diajarkan dengan metode ceramah pada siswa yang memiliki kemamapuan berpikir kritis StatistikH0 H1 Pengujian hipotesis menggunakan tingkat signifikan 0,05 dengan kriteria pengujian oJikanilaiSig>α=0,05makaH0 tabel 4 menunjukan signifikansi perbedaan hasil belajar antar kelompok. Berdasarkan data di atas diperoleh nilai α 0,00< 0,05 untuk kelompok A2B2 JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKANUniversitas Islam As-Syafi’iyah 31 terhadapA1B2dengantarafα0,05.DengandemikianH0ditolak,Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode mind mapping lebih rendah daripada yang diajarkan dengan metode ceramah pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah. KESIMPULAN 1. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode mind mapping dengan siswa yang diajarkan metode ceramah. Hasil belajar sejarah siswa yang diajarkan dengan metode mind mapping lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan metode ceramah2. Terdapat pengaruh interaksi metode pembelajaran dengan kemampuan berpikir kritis siswa 3. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode mind mapping lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan metode ceramah pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi4. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode ceramah lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan metode mind mapping pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis PUSTAKAAli, Muhammad. 2012. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung SinarBaru Tony. 2012. Buku Pintar Mind GramediaEti Nurhayati. 2011. Psikologi Pendidikan Inovatif, Yogyakarta Pustaka Fahrudin. 2012. Thinking Skill Pengantar Menuju Berpikir Kritis.Yogyakarta SUKA-Press UIN Sunan Alex. 2008. Berpikir Kritis Sebuah Pengantar, Jakarta Erlangga. JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN32 Universitas Islam As-Syafi’iyahHasan S, Hamid. 2012. Strategi Pembelajaran, Bandung 2009. Pembelajaran Kooperatif meningkatkan Kecerdasan KomunikasiAntar Peserta Didik. Yogyakarta Pustaka 2010. Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita Melalui Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sondakan No. 11 Surakarta. Skripsi. Surakarta Tidak DiterbitkanKartodirjo, Sartono. 1992. Pendidikan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah,Jakarta Gramedia Pustaka Nana. 2005. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar, CetakanKesepuluh, Bandung PT Remaja RosdakaryaSupriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung PT Remaja Agus dan Ratih Kumorojati. 2011. Super Learning Praktik BelajarMengajar yang serba efektif dan mencerdaskan. Jogjakarta DIVA 2007. “Penelitian Sejarah Di Kalangan Siswa Sebagai Model Pembelajaran Sejarah di Sekolah.” Makalah disajikan dalam seminarnasioanal“lawatansejarahsebagaimodelpembelajaransejarah”Semarang15 November. Widodo, Rachmad. 2009. Model pembelajaran Mind Mapping. Semarang SUKA Press UNNES. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Kooperatif meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta DidikIsjoniIsjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta Pustaka Kemampuan Menulis Cerita Melalui Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sondakan NoJumantoJumanto. 2010. Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita Melalui Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sondakan No. 11 Surakarta. Skripsi. Surakarta Tidak DiterbitkanSartono KartodirjoKartodirjo, Sartono. 1992. Pendidikan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, Jakarta Gramedia Pustaka Hasil dan Proses Belajar MengajarNana SudjanaSudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar, Cetakan Kesepuluh, Bandung PT Remaja RosdakaryaPendidikan IPS. Bandung PT Remaja RosdakaryaSupriyaSupriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung PT Remaja Learning Praktik Belajar Mengajar yang serba efektif dan mencerdaskanAgus WarsenoDan RatihKumorojatiWarseno, Agus dan Ratih Kumorojati. 2011. Super Learning Praktik Belajar Mengajar yang serba efektif dan mencerdaskan. Jogjakarta DIVA disajikan dalam seminar nasioanal "lawatan sejarah sebagai model pembelajaran sejarahWasinoWasino. 2007. "Penelitian Sejarah Di Kalangan Siswa Sebagai Model Pembelajaran Sejarah di Sekolah." Makalah disajikan dalam seminar nasioanal "lawatan sejarah sebagai model pembelajaran sejarah" Semarang 15 pembelajaran Mind MappingRachmad WidodoWidodo, Rachmad. 2009. Model pembelajaran Mind Mapping. Semarang SUKA Press UNNES.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Mind Mapping dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan subjek penelitian siswa kelas X IIS 1. Teknik pengumpulan data menggunakan, observasi, dokumentasi, dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pra siklus nilai di bawah KKM sebanyak 28 siswa yang belum tuntas dengan persentase ketuntasan sebanyak 22,22 %. Setelah dikenai tindakan pada siklus 1 dengan menggunakan metode mind mapping maka jumlah siswa yang di bawah KKM mengalami penurunan dari 28 siswa menjadi 11 siswa. Sedangkan nilai yang diatas KKM mengalami kenaikan dari 8 siswa menjadi 25 siswa dengan persentase ketuntasan sebanyak 69,44 %. Setelah dikenai tindakan pada siklus 2 jumlah siswa yang di bawah KKM mengalami penurunan dari 11 siswa menjadi 4 siswa. Sedangkan nilai yang diatas KKM mengalami kenaikan dari 25 siswa menjadi 32 siswa dengan persentase ketuntasasan sebanyak 88,89 %. Ketuntasan hasil belajar siswa ini telah melampaui target penelitian yaitu sebesar ≥ 75 %. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa implementasi Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran mata pelajaran Sejarah di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Volume VIII, No. 2, Juli 2018 ISSN 1979-6943Tajdidukasi Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan merupakan jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan yang berisi Penelitian Tindakan Kelas PTK dan Penelitian Tindakan Sekolah PTS serta Kajian Pendidikan interdisipliner di Perguruan Tinggi yang diterbitkan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta. Artikel hasil PTK dan PTS serta kajian pemikiran pendidikan ditulis oleh para Guru dan Kepala Sekolah serta Dosen dalam mengujicobakan metode dan strategi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan baik SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK serta Perguruan Tinggi. Artikel PTK dan PTS fokus pada mata pelajaran di sekolah/madrasah, seperti Ilmu Pengetahuan Alam IPA, Imu Pengetahuan Sosial IPS, Matematika, Fisika, Kimia, bahkan teknik, seperti Teknik Mesin, Elektro, Informatika dan lain sebagainya. Sementara itu, artikel Kajian Pendidikan merupakan penelitian interdisipliner dan multidisipliner yang dilakukan Dosen di Perguruan Tinggi terhadap khasanah keIslaman. Tajdidukasi Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan adalah jurnal terbuka yang versi soft-le-nya bisa dibaca dan diakses secara gratis, sementara versi print out/ hardcopy dapat diperoleh dengan menghubungi distributor di alamat serial Sof-le keseluruhan artikel yang diterbitkan dapat diakses melalui Tajdidukasi Open Access Juornal di EditorSuyadi, Universitas Ahmad Dahlan UAD Yogyakarta, IndonesiaAnggota Editor Arif Budi Raharjo, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta UMY, IndonesiaAchmad Muhammad, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia Hendro Widodo, Universitas Ahmad Dahlan UAD YogyakartaMundzirin Yusuf, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, IndonesiaSumedi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, IndonesiaSukamto, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta UMY, IndonesiaSumarsono, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta IndonesiaSarjilah Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan YogyakartaFathur Rahman, Universitas Negeri Yogyakarta UNY Indonesia Editor PelaksanaSuryanto, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta UMY, IndonesiaSuyatno, Universitas Ahmad Dahlan UAD YogyakartaFarid Setiawan, Universitas Ahmad Dahlan UAD YogyakartaAlamat RedaksiKantor Majelis Pendidikan Dasar dan Mene ngah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Yogyakarta Jl. Gedongkuning No. 130B Yogyakarta Kode Pos 55171 Telephone 0274 377078 Facsimile 0274 371718 Website E-Mail tajdidukasi 97IMPLEMENTASI MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTASri MawantoSMA Muhammadiyah 3 Yogyakartae-mail srimawanto ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Mind Mapping dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan subjek penelitian siswa kelas X IIS 1. Teknik pengumpulan data menggunakan, observasi, dokumentasi, dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pra siklus nilai di bawah KKM sebanyak 28 siswa yang belum tuntas dengan persentase ketuntasan sebanyak22,22 %. Setelah dikenai tindakan pada siklus 1 dengan menggunakan metode mind mapping maka jumlah siswa yang di bawah KKM mengalami penurunan dari 28 siswa menjadi 11 siswa. Sedangkan nilai yang diatas KKM mengalami kenaikan dari 8 siswa menjadi 25 siswa dengan persentase ketuntasan sebanyak 69,44 %. Setelah dikenai tindakan pada siklus 2 jumlah siswa yang di bawah KKM mengalami penurunan dari 11 siswa menjadi 4 siswa. Sedangkan nilai yang diatas KKM mengalami kenaikan dari 25 siswa menjadi 32 siswa dengan persentase ketuntasasan sebanyak 88,89 %. Ketuntasan hasil belajar siswa ini telah melampaui target penelitian yaitu sebesar ≥ 75 %. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa implementasi Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran mata pelajaran Sejarah di SMA Muhammadiyah 3 Kunci Mind mapping, Hasil Belajar, pembelajaran sejarah A. PENDAHULUANPada umumnya model pembelaja-ran di sekolah saat ini masih bersifat konvensional yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru sedangkan siswa sebagai objek yang hanya duduk diam dan mendengarkan apa yang disampai-kan oleh guru. Model pembelajaran ini hanya menggerakkan otak kiri siswa untuk bekerja, yang berdampak pada rasa kebosanan dan kejenuhan siswa terhadap proses pembelajaran. Banyak cara untuk menciptakan proses pem-belajaran yang kondusif, dimana para peserta didik dapat mengembangkan ak-tivitas dan kreativitas belajarnya secara optimal sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Menurut Gibbs dalam Mulyasa 2002106 mengatakan bahwa kretivitas dapat dikembangkan dengan memberi kepercayaan, komunikasi yang bebas, pengarahan diri dan pen-gawasan yang tidak terlalu ketat. Menurut Slameto 20087-8 hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh 98Tajdidukasi, Volume VIII, No. 2 Juli 2018dari suatu proses usaha setelah melaku-kan kegiatan belajar yang dapat diukur dengan menggunakan tes guna melihat kemajuan siswa. Selanjutnya, hasil be-lajar diukur dengan rata-rata hasil tes yang diberikan dan tes hasil belajar itu sendiri adalah sekelompok pertanyaan atau tugas-tugas yang harus dijawab atau diselesaikan oleh siswa dengan tu-juan mengukur kemajuan belajar siswa. Menurut Mudjijo 199529 tes hasil belajar bermaksud untuk mengukur sejauh mana para siswa telah menguasai atau mencapai tujuan-tujuan pengajaran yang telah Sanjaya 2009127-128 pada umumnya hasil belajar dapat di-kelompokkan menjadi tiga ranah, yaitu 1 Ranah kognitif, adalah tujuan pen-didikan yang berhubungan dengan ke-mampuan intelektual atau kemampuan berpikir, seperti kemampuan mengingat dan kemampuan memecahkan masalah. Domain kognitif menurut Bloom terdiri dari enam tingkatan yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi; 2 Ranah afektif, ber- 2 Ranah afektif, ber-2 Ranah afektif, ber-kenaan dengan sikap, nilai-nilai, dan apresiasi. Ada lima tingkatan dalam ranah afektif ini yaitu penerimaan, me-respons, menghargai, organisasi, dan pola hidup; dan 3 Ranah psikomotor, meliputi semua tingkah laku yang menggunakan syaraf dan otot badan. Ada lima tingkatan dalam ranah ini, yaitu imitasi, manipulasi, presisi, arti-kulasi, dan konsepsi tersebut, pengertian hasil belajar dapat disimpul-kan sebagai perubahan perilaku secara positif serta kemampuan yang dimiliki siswa dari suatu interaksi tindak belajar dan mengajar yang berupa hasil belajar intelektual, strategi kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan hasil belajar motorik. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik diban-dingkan dengan di sekolah tidak me-narik apabila guru dalam mengajar se-jarah pada taraf kognitif tingkat rendah. Sebagai akibatnya siswa diminta meng-hafal fakta-fakta pada buku-buku yang dijadikan acuan dalam mengajarnya. Muara dari pelaksanaan pembelajaran seperti itu adalah prestasi belajar siswa rendah dan siswa kurang memahami sejarah bangsanya sendiri. Agar pembe-lajaran di sekolah termasuk pembelaja-ran sejarah menarik, Setyosari 20086 berpendapat bahwa penggunaan media pembelajaran merupakan bagian yang sangat menentukan dalam efektitas dan esiensi pencapaian tujuan pem-belajaran. Supriyadi 20052 mensinyalir perlunya mengusahakan agar pembe-lajaran sejarah sukses dan salah satu alternatifnya adalah merancang dan me-laksanakan pembelajaran dengan meng-gunakan bantuan media pembelajaran sejarah. Untuk menyajikan pengetahuan sejarah agar lebih bermakna dan tidak sekedar menghafal, diperlukan mediasi pembelajaran untuk membantu siswa menyerap informasi dan menyusun skema dalam benaknya sehingga skema 99Sri Mawanto - Implementasi Mind Mapping dalam Pembelajaran Sejarah untuk Meningkatkan Hasil ....tersebut dapat bertahan lama dan tidak mudah lupa. Oleh karena itu, dalam pembelajaran Sejarah selanjutnya akan menggunakan metode mind di lapangan menunjukkan bahwa banyak siswa Kelas X IIS 1 di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta bersikap pasif ketika berlangsung pem-belajaran di kelas. Selama pembelajaran berlangsung siswa menjadi pendengar yang baik. Ketika guru mejelaskan ma-teri pelajaran kebanyakan mereka diam. Demikianpun, ketika guru memberikan pertanyaan, sebagian besar siswa diam tanpa komentar. Apalagi ketika guru meminta agar siswa bertanya, mereka-pun diam. Fakta ini dilatar belakangi karena beberapa hal yaitu siswa tidak hidup sezaman pada peristiwa sejarah yang terjadi sehingga cenderung mene-rima apa yang disampaikan guru; siswa kurang membaca buku sejarah sehingga tidak bisa bersikap kritis; dalam meny-ajikan pelajaran di kelas guru jarang menggunakan metode yang bervariasi sehingga siswa merasa jenuh atau bosan dan kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebut berdampak pada nilai siswa yang kurang maksimal. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mengatasi masalah ini dengan cara memperbaiki metode pembelajaran yang dilakukan guru. Metode yang digunakan oleh pen-eliti untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan metode mind mapping. Menurut Windura 200816 mind mapping adalah suatu teknis gras yang memungkinkan kita untuk mengeksplo-rasi seluruh kemampuan otak kita untuk keperluan berpikir dan belajar. Dengan penggunaan warna dan simbol-simbol yang menarik akan menciptakan suatu hasil pemetaan pikiran yang baru dan berbeda. Metode ini dianggap efektif oleh peneliti karena memudahkan sis-wa untuk merangsang berpikir secara kronologis dalam mempelajari sejarah sehingga hasil belajar siswa lebih me-ningkat. Hal ini didasarkan pada pene-litian sebelumnya, yang dilakukan oleh Eny Sulistoningsih dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Kemam-puan Menulis Narasi dengan Metode Peta Pikiran Pada Siswa Kelas V SDN Karangasem III Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011”. Terdapat kenaikan prosen-tase nilai awal untuk siswa kelas V SDN Karangasem III yaitu mencapai 32%. Kemudian setelah diadakan tindakan, terlihat adanya peningkatan yang cukup signikan. Prosentase kenaikan nilai siswa pada siklus I yaitu 68%, sementa-ra itu pada siklus II prosentase kenaikan nilai siswa menjadi 84%. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti akan melakukan penilitian dengan judul “Implementasi Mind Mapping Dalam Pembelajaran Sejarah Untuk Mening-katkan Hasil Belajar Siswa Di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta”B. METODE PENELITIANMetode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk menda-patkan data dengan tujuan dan kegunaan 100Tajdidukasi, Volume VIII, No. 2 Juli 2018tertentu. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis Penelitian Tinda-kan Kelas PTK. Iskandar 201221 menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan secara rasional, sistematis dan empiris reektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru atau dosen, kolaborasi yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi pembelajaran yang dilakukan. Mengacu pada pengertian tersebut, maka peneliti berkolaboratif dengan menggabungkan beberapa pihak, yaitu kolaborator, pe-serta didik, dan peneliti sendiri. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan 2 siklus. Menurut Mohamad Asrori 2007 6, Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reektif dengan melaku-kan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih ber-kualitas sehingga siswa dapat mempe-roleh hasil belajar yang lebih penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan bentuk kolabo-rasi yaitu bekerja sama dengan teman sejawat dalam memikirkan dan mene-mukan permasalahan yang akan diteliti melalui penelitian tindakan kelas ini. Dengan demikian, peneliti dan teman sejawat dapat saling belajar dan saling mengisi terhadap proses peningkatan profesionalisme. Pelaksanaan peneliti-an tindakan kelas ini, peneliti memilih model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart Suharsimi Arikunto, 2007 16 yang terdiri dari 1 perenca-naan planning; 2 aksi atau tindakan acting; 3 observasi obbserving; dan 4 reeksi reecting. Keempat komponen tersebut merupakan langkah-langkah sebuah siklus sehingga Kem-mis dan Mc Taggart Suyadi, 2013 78 menggabungkan tindakan dan penga-matan ini kemudian dijadikan sebagai dasar langkah berikutnya, yaitu reek-sikemudian disusun sebuahmodikasi dalam bentuk tindakan dan pengamatan lagi, begitu juga seterusnya. Model kegiatan penelitian tindakan kelas me-nurut Kemmis dan Mc Taggart disajikan dalam gambar1 1. 1 Model Spiral dari Kemmis dan Taggart Hubungan antara tahapan-tahapan dalam penelitian dijlaskan dalam gam-bar 2. 101Sri Mawanto - Implementasi Mind Mapping dalam Pembelajaran Sejarah untuk Meningkatkan Hasil ....Kondisi Awal Metode yang digunakan guru masih konvensional Guru belum menggunakan metode Mind Mapping Sebagian besar siswa kesulitan menghafal dan memahami materi Sejarah Nilai kurang maksimal Tindakan Melalui PTK, guru menggunakan metode Siklus I indikator ketercapaian 70% Siklus II indikator ketercapaian 75% Kondisi Meningkatnya minat, kreativitas dan hasil belajar siswa Gambar 2. Alur Penelitian Tindakan Kelas pada setiap siklus Teknik yang digunakan untuk men-gumpulkan data dalam penelitian tin-dakan kelas ini adalah sebagai berikut1. Observasi Observasi ini dilakukan oleh pen-eliti secara langsung selaku guru mata pelajaran Sejarah dengan ditemani seo-rang kolaborator. Untuk melaksanakan teknik observasi ini, maka peneliti dan kolaborator menyusun tabel kriteria observasi bagi siswa sebagai berikutTabel 1. Kriteria Observasi SiswaNO VARIABEL INDIKATOR1 Kedisiplinan Siswa 1. Siswa tepat masuk kelas sebelum pelajaran di mulai2. Siswa memberikan salam pada guru sebelum pe-lajaran di mulai3. Siswa berdo’a sebelum pelajaran di mulai 4. Guru menyampaikan lama pembelajaran2Kesiapan siswa me-nerima pelajaran 1. Siswa menyiapkan buku tulis 2. Siswa menyiapkan alat-alat tulis3. Siswa menyiapkan buku pelajaran 4. Siswa menyiapkan alat –alat yang di gunakan untuk berdiskusi 102Tajdidukasi, Volume VIII, No. 2 Juli 2018NO VARIABEL INDIKATOR3 Keaktifan Siswa 1. Siswa mengikuti proses pembelajaran dari awal sampai akhir dengan baik2. Siswa berani mengemukakan pendapat3. Siswa berani bertanya bila mengalami kesulitan 4. Siswa berinteraksi aktif dengan kelompok diskusi4Kemampuan siswa menjawab pertany-aan dalam diskusi 1. Siswa menjawab pertanyaan sesuai pertanyaan2. Siswa menjawab pertanyaan secara logis 3. Siswa menjawab pertanyaan secara lengkap 4. Siswa mampu mengikuti pelajaran dengan baik2. DokumentasiKajian dokumen digunakan untuk memperoleh berbagai arsip atau data be-rupa kurikulum, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, hasil pekerjaan mind mapping siswa, dan nama responden penelitian pada siswa kelas X IIS 1 SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Dokumentasi dapat juga berupa foto dan video saat proses pembelajaran ber-langsung ataupun segala macam tulisan yang terkait dengan masalah TesTes yang diberikan kepada siswa kelas X IIS 1 SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta berupa tes uraian dalam bentuk Essay. Waktu pelaksanan tes dilakukan pada awal pertemuan sebagai pre test, kemudian diadakan post test padi setiap akhir pelaksanaan siklus. Pemberian tes ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa kelas X IIS 1 SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta setelah kegaitan pemberian tindakan mulai awal sampai akhir. Setelah data yang dibutuhkan oleh peneliti terkumpul, selanjutnya dilaku-kan teknik analisis data. Teknik analisis data ini digunakan untuk menganalisis seberapa besar tingkat kenaikan hasil belajar pada siswa. Sedangkan untuk menentukan prosentase keberhasilan tindakan didasarkan pada data skor yang diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan rumus prosentase sebagai berikut x 100 %Dari perolehan nilai yang didapat oleh siswa, kemudian diadakan analisis mengenai penguasaan materi. Hal ini dilakukan untuk acuan peneliti dalam menerapkan metode mind mapping selanjutnya. Adapun pedoman yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut 103Sri Mawanto - Implementasi Mind Mapping dalam Pembelajaran Sejarah untuk Meningkatkan Hasil ....Tabel 2. Tingkat Penguasaan Tingkat Pengu-asaanNilai HurufBobot Predikat86 – 100 % A 4 Sangat baik76 – 85 % B 3 Baik60 – 75 % C 2 Cukup< 59 % D 1 KurangMenurut Mulyasa 2006101-102 mengatakan bahwa kualitas pembelaja-ran dapat dilihat dari sesi proses dan dari segi hasil. Dari segi proses, pembelajran dikatakan berhasil dan berkualitas, apa-bila seluruh atau setidak-tidaknya se-bagian besar 75% peserta didik terlibat secara aktif baik sik maupun mental dalam proses pembelajaran. Disamping itu siswa juga harus menunjukkan ke-gairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar dan rasa percaya diri yang tinggi. Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan tingkah laku yang positif pada diri peserta didik selu-ruhnya, atau sekurang-kurangnya 75%. Indikator prestasi belajar dari penelitian ini adalah jika 75% dari siswa telah mencapai nilai minimal 71. Penetapan nilai 71 didasarkan nilai KKM mata pe-lajaran Sejarah di SMA Muhammadiyah 3 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANHasil penelitian diuraikan dalam ta-hapan yang berupa siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam penelitian inipembelajaran dilakukan dalam dua siklus sebagaimana pemaparan berikut ini1. Kondisi AwalSebelum dilakukan tintakan per-baikan pembelajaran, terlebih dahulu diadakan pendataan atau pencatatan hal-hal yang dijadikan dasar dari tinda-kan. Dalam hal ini digunakan perbaikan pembelajaran melalui siklus dalam penelitian tindakan kelas. Sebelum di-lakukan perbaikan pembelajaran, guru melakukan kegiatan awal berupa siswa membaca secara mandiri materi yang telah ditentukan. Sebagaimana sudah diungkapkan pada rumusan masalah yang diangkat pada penelitian tindakan kelas ini yaitu untuk mengetahui kenai-kan hasil belajar siswa, maka dilakukan pengukuran dengan cara siswa men-gerjakan berbagai bentuk soal terkait dengan materi Sejarah pemerintahan kerajaan bercorak Islam. Soal ini seba-gai pre pretes menunjukkan bahwa dari 36 siswa, satu siswa mendapat nilai 80, 6 siswa mendapat 70, 29 siswa diba-wah 70. Berarti dapat disimpulkan bah-wa sebanyak 29 siswa belum mencapai nilai KKM. Untuk menyikapi terhadap 29 siswa ini maka peneliti meminta sis-wa untuk membuat rangkuman tentang sejarah Pemerintahan Kerajaan Islam di Indonesia dan dikumpulkan pada per-temuan selanjutnya. Selanjutnya guru menjelaskan tentang mind mapping. kemudian diperkenalkan metode mind mapping. Di sini dijelaskan tentang 104Tajdidukasi, Volume VIII, No. 2 Juli 2018Tabel 3 Perencanaan Siklus 1No Tanggal JP Kegiatan Pembelajaran Keterangan1 26-1-2018 2 JP 1. Mengisi Angket2. Pre Test3. Pengenalan mind mapping4. Pembagian KelompokKlasikal2 29-1-2018 2 JP Pelaksanaan Mind Mapping Klasikal3 2-2-2018 2 JP Presentasi masing-masing Kelompok3 5-2-2018 2 JP Post test Test tertulisapa itu metode mind mapping, kegu-naannya, aturan-aturannya serta cara pembuatannya. Semua siswa nampak tertarik dan memperhatikan ketika me-tode baru ini diperkenalkan. Mungkin karena sebelumnya belum pernah di-perkenalkan suatu metode, atau karena ada kolaborator atau karena metodenya memang menarik bagi mereka. Yang penting, pada langkah pertama ini sudah kelihatan ada perubahan yang positif pada Siklus 1a. PerencanaanPada perencanaan siklus I, peneliti merencanakan 3 kali pertemuan di ke-las X IIS 1. Materi yang dipilih adalah adalah tentang Sejarah Pemerintahan Kerajaan bercorak Islam di Indonesia. Adapun jadwal beserta kegiatan yang direncanakan oleh peneliti adalah se-bagai berikutb. TindakanPertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 26 Februari 2018. Per-temuan ini diawali dengan pemberian motivasi, apersepsi dan penyampaian tujuan belajar hari itu. Kemudian se-belum tindakan dilaksanakan, kepada siswa dibagikan angket yang harus diisi dengan jujur. Agar supaya benar-benar jujur, identitas siswa tidak perlu dicantumkan. Dengan asumsi, kalau nama siswa dicantumkan, siswa akan kurang leluasa dalam mengisi angket, karena takut akan mempengaruhi nilai Sejarah mereka. Setelah pengisian ang-ket selesai, lalu dikumpulkan. Ketika menyerahkan angket, kebanyakan siswa memilih diletakkan di bawah, supaya tidak kelihatan. Hasil angket sebelum tindakan dilaksanakan dari 36 siswa, ada 3 siswa yang sangat berminat ter-hadap mata pelajaran Sejarah dengan skor 33, 34 dan 35. Yang berminat ada 20 siswa, dengan skor mulai dari 25 sampai dengan 32. Yang kurang ber-minat ada 12 siswa dengan skor 21, 22, dan 23. Dan yang tidak berminat ada 1 siswa dengan skor 16. Setelah angket dikumpulkan, lalu dibagikan soal pretes dengan diberikan penjelasan seperlu- 105Sri Mawanto - Implementasi Mind Mapping dalam Pembelajaran Sejarah untuk Meningkatkan Hasil ....nya. Topik dalam soal tentang Sejarah Pemerintahan Kerajaan Islam. Hasil pretes adalah sebagai berikut dari 36 siswa, satu siswa mendapat nilai 80, 6 siswa mendapat 70, 29 siswa diba-wah 70. Berarti dapat disimpulkan bah-wa sebanyak 29 siswa belum mencapai nilai KKM. Untuk menyikapi terhadap 29 siswa ini maka peneliti meminta sis-wa untuk membuat rangkuman tentang sejarah Pemerintahan Kerajaan Islam di Indonesia dan dikumpulkan pada per-temuan selanjutnya. Selanjutnya guru menjelaskan tentang mind mapping. kemudian diperkenalkan metode mind mapping. Di sini dijelaskan tentang apa itu metode mind mapping, kegu-naannya, aturan-aturannya serta cara pembuatannya. Semua siswa nampak tertarik dan memperhatikan ketika me-tode baru ini diperkenalkan. Mungkin karena sebelumnya belum pernah di-perkenalkan suatu metode, atau karena ada kolaborator atau karena metodenya memang menarik bagi mereka. Yang penting, pada langkah pertama ini sudah kelihatan ada perubahan yang positif pada diperkenalkan metode mind mapping, kemudian peneliti membagi kelompok. Karena ada 36 siswa maka dibagi 6 kelompok dengan masing-masing siswa ada 6 anak. Setelah dibagi kelompoknya, kemudian pene-liti meminta kepada para siswa untuk menyiapkan pertemuan selanjutnya dengan membawa crayon, pensil war-na, kertas A3/manila, spidol dan sketsa gambar. Pertemuan ketiga pada tang-gal 29 Januari 2018, peneliti meminta kepada para siswa untuk duduk sesuai kelompoknya dan kemudian melaksa-nakan tugasnya yaitu membuat mind mapping. Mind Mapping ini kemudian dielaborasikan dalam sebuah diskusi ke-las untuk menigkatkan pemahaman sis-wa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, pelaksanaan aktivitas kelompok dalam pembelajaran dengan metode mind mapping masih ada yang nilainya kurang dari KKM. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan siklus 1 belum dikatakan berhasil. Ada 4 ke-lompok yang memiliki nilai kurang 75 yaitu kelompok 3 nilai rata-rata 61,83; kelompok 4 nilai rata-rata 67,83; kelom-pok 5 nilai rata-rata 68,93 dan kelompok 6 nilai rata-rata 68. Dari data tersebut nilai rata-rata kelompok 68,79. Hal ini masih jauh dari nilai anali-sis peneliti dengan kolaborator hal ini disebabkan karena persebaran anggota kelompok yang memiliki kemampuan tidak merata. Selain itu pada siklus 1 tidak ada hand out yang menjadi panduan untuk melaksanakan aktivitas mind mappimg. Oleh karena itu, pada siklus selanjutnya akan ada persebaran kelompok secara merata dan juga ada hand out dari guru. Sedangkan untuk nilai kognitif individu pada siklus 1 kelas X IIS 1 nilai di bawah KKM sebanyak 28 sis-wa yang belum tuntas. Berarti hanya 8 siswa yang tuntas dengan persentase ketuntasan sebanyak 22,22 %. Setelah dikenai tindakan pada siklus 2 dengan menggunakan metode mind mapping 106Tajdidukasi, Volume VIII, No. 2 Juli 2018maka jumlah siswa yang di bawah KKM mengalami penurunan dari 28 sis-wa menjadi 11 siswa. Sedangkan nilai yang diatas KKM mengalami kenaikan dari 8 siswa menjadi 25 siswa dengan persentase ketuntasasan sebanyak 69,44 %. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa kenaikan nilai kognitif sebesar 69,44 % - 22,22 % = 47,22 %. c. ObservasiObservasi dilakukan oleh kolabora-tor Ibu Yuli Astuti, dan peneliti sendiri berdasarkan Lembar Pengama-tan yang telah disiapkan. Observasi pertama dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 2018 yang bertempat di ruang kelas X IIS 1 SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Dalam observasi pertama dapat diuraikan secara umum bahwa suasana siswa dalam kelas sangat baik dan tertib. Sebagian besar siswa nam-pak tertarik dengan metode, materi dan cara penyampaian yang dilakukan oleh peneliti. Selain itu, siswa juga nampak lebih senang belajar dalam kelompok. Berdasarkan catatan yang dituliskan oleh kolaborator dapat diuraikan bah-wa dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti sudah melaksanakan pembela-jaran sesuai dengan RPP, adanya usaha untuk menarik minat siswa dengan cara melibatkan banyak siswa dalam menjelaskan materi, adanya keadany-teraturan dalam membentuk kelompok, serta adanya usaha untuk memunculkan kreatitas siswa dengan membebaskan siswa dalam memberi nama kelompok, memilih kertas dan ukurannya, serta pewarnaan dalam pembuatan mind ReeksiBerdasarkan hasil observasi yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan Siklus 1, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dan diperbaiki untuk rencana tindakan pada siklus berikut-nya. Adapun yang perlu diperhatikan peneliti adalah masalah pembagian kelompok. Pembagian kelompok perlu ditinjau ulang dalam pendistribusian siswa. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, setiap kelompok harus ada siswa yang terampil di bidangnya sesuai dengan kemampuan, diantaranya kete-rampilan menggambar dan Siklus 2a. PerencanaanPerencanaan Siklus 2 akan dilak-sanakan sebanyak 2 kali pertemuan yaitu tanggal 12 dan 19 Februari 2018 dengan alokasi setiap pertemuan sela-ma 2 x 45 menit. Pada dasarnya proses pembelajaran siklus 2 sama seperti siklus 1. Materi yang diajarkannyapun sama yaitu masa pemerintahan Kerajaan Islam di PelaksanaanPada mind mapping siklus kedua ini para siswa lebih tertata dan lebih tenang. Gambar yang dibuat pun juga lebih me-narik. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 19 Februari 2018 dengan mempresentasikan hasil diskusinya. Ketika mempresentasikan hasil mind mapping, para siswa lebih menguasai 107Sri Mawanto - Implementasi Mind Mapping dalam Pembelajaran Sejarah untuk Meningkatkan Hasil ....materi, lebih tertata dan lebih percaya diri. Setelah pelaksanaan kegiatan ini dilakukan Post Test mengenai aktivitas kegiatan kelompok. c. ObservasiHasil perolehan aktivitas kelompok dalam mengikuti pelaksanaan pembe-lajaran dengan metode mind mapping mengalami kenaikan rata-rata pada kre-ativitas siswa. Jika dibandingkan pada siklus 1 maka dapat diperoleh kenaikan sebesar 81,71 - 68,79 = 12,92 %. Pada siklus 1 nilai di bawah KKM sebanyak 11 siswa yang belum tuntas. Berarti 25 siswa yang tuntas dengan persentase ketuntasan sebanyak 69,44 %. Setelah dikenai tindakan pada siklus 2 dengan menggunakan metode mind mapping maka jumlah siswa yang di bawah KKM mengalami penurunan dari 11 siswa menjadi 4 siswa. Sedangkan nilai yang diatas KKM mengalami kenaikan dari 25 siswa menjadi 32 siswa dengan persentase ketuntassan sebanyak 88,89 %. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa kenaikan nilai kognitif sebesar 88,89 % - 69,44% = 19,45 %. Hal ini be-rarti kenaikan siklus 2 sebesar 88,89%. Dari data tersebut apabila digambarkan dalam sebuah grak sebagai berikutGambar 2. Perbandingan Ketuntasan Siswa Siklus 1 dengan siklus 2d. ReeksiMetode ini sangat efektif untuk mengajarkan materi Sejarah. Namun, berdasarkan pengamatan selama pem-belajaran, siswa memerlukan waktu lama untuk menyelesaikan mind KESIMPULANBerdasarkan hasil Penelitian Tinda-kan Kelas PTK dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai metode pembelajaran Mind Mapping dapat diimplementasi-kan untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran dari aktivitas siswa yang dilakukan 108Tajdidukasi, Volume VIII, No. 2 Juli 2018pada saat pembelajaran berlangsung. Dalam pelaksanaan proses pembe-lajaran Mind Mapping, siswa sangat antusias untuk mengikuti arahan yang disampaikan oleh guru. Siswa dapat mengembangkan kreativitasnya dalam sebuah gambar yang menarik dengan perpaduan warna yang kontras. Selain itu, siswa juga dapat lebih memahami materi pembelajaran Sejarah. Hal ini dapat dilihat oleh peneliti, ketika siswa mempresentasikan hasil Mind Mapping di depan model pembelajaran Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar pada materi sjarah Pemerintahan Kerajaan bercorak Islam di Indonesia bagi siswa X IIS 1 SMA Muhammadiy-ah 3 Yogyakarta. Penerapan model pem-belajaran mind mapping dalam pem-belajaran sejarah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X IIS 1 SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Pening-katan hasil belajar dibuktikan dengan adanya peningkatan jumlah siswa yang memenuhi nilai KKM yaitu 75 pada setiap siklusnya dan telah memenuhi indikator kinerja yang ditargetkan pada tahap pratindakan, siklus I dan siklus II. Pada pra siklus nilai di bawah KKM sebanyak 28 siswa yang belum tuntas. Berarti hanya 8 siswa yang tuntas den-gan persentase ketuntasan sebanyak 22,22 %. Setelah dikenai tindakan pada siklus 2 dengan menggunakan metode mind mapping maka jumlah siswa yang di bawah KKM mengalami penurunan dari 28 siswa menjadi 11 siswa. Sedang-kan nilai yang diatas KKM mengalami kenaikan dari 8 siswa menjadi 25 siswa dengan persentase ketuntasan sebanyak 69,44 %. Setelah dikenai tindakan pada siklus 2 dengan menggunakan metode mind mapping maka jumlah siswa yang di bawah KKM mengalami penurunan dari 11 siswa menjadi 4 siswa. Sedang-kan nilai yang diatas KKM mengalami kenaikan dari 25 siswa menjadi 32 siswa dengan persentase ketuntasasan sebanyak 88,89 %. Ketuntasan hasil belajar siswa ini telah melampaui target penelitian yaitu sebesar ≥ 75 %.Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas PTK ini dalam rangka membangun semangat dan keprofe-sionalan dalam pembelajaran Sejarah kelas X adalah sebagai berikut bagi guru, hendaknya selalu berkreasi untuk selalu mengembangkan keprofesion-alannya dengan cara giat melakukan penelitian terutama Penelitian Tindakan Kelas PTK dan bagi peneliti lain yang tertarik dengan Penelitian Tindakan Kelas PTK ini dapat mencari model pembelajaran dan media pembelajaran yang lain guna meningkatkan hasil pem-belajaran matematika di tingkat SMA supaya lebih baik dari sebelumnya. Sehingga, peneliti lain dapat mengha-silkan PTK lain yang lebih DAFTAR PUSTAKAAini, Annisa; Andayani, Andayani; Anindyarini, Mind Mapping Untuk Mening-katkan Keterampilan Berbicara 109Sri Mawanto - Implementasi Mind Mapping dalam Pembelajaran Sejarah untuk Meningkatkan Hasil ....Siswa Sekolah Vol 1, No 1 Astuty, Dewi Eective-ness Of Using Mind Mapping Technique In Teaching Descrip-tive Text For Improving Writing Ability Of Tenth Grade Students Of Senior High School Of Sma Widya Kutoarjo In Academic Year 2012/ - Pendidikan Bahasa Inggris Vol 1, No 2 Atma Dwi Desyanti, Farida; Susanah, Metode Pembelajaran Mind Mapping Pada Materi Vol 2, No 1Buzan, Tony. 2005. Buku Pintar Mind Maps. Jakarta Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta Dep-diknasDesy A, Lutgardis; , Implementation Of Mind Mapping In Teaching Writing Narrative Text Fot Tenth Grades Of Sman 18 Vol 1, No 3 Kusmintayu, Norma; Suwandi, Sarwiji; Anindyarini, Metode Mind Mapping Un-tuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Siswa Sekolah Menengah Vol 1, No 1Lestari, Weni Uji Penggunaan Mind Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa MTs Negeri Pendidikan Fisika Vol 1, No 1 2012 Vol. 1. Sep-tember 2012 page. 76-79Modeong, Fira Rapianty; Tulandi, Djeli; Wagania, Hans. 2013. Efektivitas Pembelajaran Fisika Berbasis Software Mind Mapping Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 2 MIPA UNIMA Vol 1, No 3 MP, Feriana Solikati; Santosa, Slamet; Ariyanto, Joko. Strategi Pembelajaran Card Sort Disertai Mind Mapping Hasil Be-lajar Biologi Siswa Sma Banyudo-no Tahun Pelajaran 2011/ Biologi Vol 4, No 2 Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung Remaja Rosda KaryaMudjijo. 1995. Tes Hasil Belajar. Ja-karta Bumi AksaraMulyasa, E. 2007. Menjadi Guru Profe-sional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenan g-kan. Bandung Remaja Rosda KaryaPrabowo, Yudha Media Mind Mapping Untuk Meningkatkan Prestasi Relajar Siswa Kelas XI Pada Kompetensi Dasar Memperbaiki Sistem Pengapian Di SMKN 1 Ka-nor Pendidikan Teknik Mesin Volume 01, Nomor 03, Tahun 2013 page. 56-62Purwanto, Nangim. Evaluasi Hasil Be- 110Tajdidukasi, Volume VIII, No. 2 Juli 2018lajar. Yogyakarta Pustaka PelajarRiza Nur Maulida, Fatma Riza Mind Map-ping Sebagai Strategi Belajar Ipa Terpadu Pokok Bahasan Mata Dalam Meningkatkan Hasil Be-lajar Siswa Studi Pendidikan Sains Fmipa Unesa.Pendidikan Sains Vol 1, No 02 S, Rosmaini; Wulandari, Yessi. 2011. Penerapan Teknik Mind Mapping Dalam Strategi Quantum Lear-ning Untuk Meningkatkan Moti-vasi Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Xi Ipa2 Sma Nurul Falah Pekanbaru Ta. 2009/ Pendidikan Sains Dan Biologi Vol 7, No 02 Sanjaya,Wina. 2009. Penelitian Tinda-kan Kelas. Jakarta Pranata MediaSantosa. Metode Penelitian. Yogyakar-ta Pustaka PelajarSefrikadarismawan, ; Yustanti, Bangun Media Pembelajaran Statistika Berbasis Mind Teknik Elektro Vol 1, No 1 Belajar dan Faktor-Faktor yang Rineka CiptaSupriyadi. 2005. Membangun Bangsa Melalui Pendidikan. Bandung Remaja Rosda Karya Sutanto, Windura. Buku Pintar Mind Map untuk Anak. Jakarta Grame-dia Pustaka UtamaSuyadi. 2013. Panduan Guru Profe-sional Penelitian Tindakan Kelas PTK dan Tindakan Sekolah PTS. Yogyakarta Andi OsetWahyu Purwaningrum, Sri. Metode Peta Piki-ran Mind Mapping Untuk Me-ningkatkankemampuan Menulis Narasi Siswa Sekolah Menengah Vol 2, No 1 Zaqiyyatun Nafsi, Anis Model Direct Instruction Dengan Teknik Mind Mapping Pada Tema Perkaratan Logam Besi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Pendidikan Sains Vol 1, No 02 2013 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Effectiveness Of Using Mind Mapping Technique In Teaching Descriptive Text For Improving Writing Ability Of Tenth Grade Students Of Senior High School Of Sma Widya Kutoarjo In Academic YearDewi AstutyTriAstuty, Dewi Effectiveness Of Using Mind Mapping Technique In Teaching Descriptive Text For Improving Writing Ability Of Tenth Grade Students Of Senior High School Of Sma Widya Kutoarjo In Academic Year 2012/ -Pendidikan Bahasa Inggris Vol 1, No 2Buku Pintar Mind Maps. Jakarta GramediaTony BuzanBuzan, Tony. 2005. Buku Pintar Mind Maps. Jakarta Tingkat Satuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta DepdiknasPenerapan Metode Mind Mapping Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Siswa Sekolah Menengah PertamaAtikah AnindyariniAnindyarini, Metode Mind Mapping Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Siswa Sekolah Menengah Vol 1, No 1Uji Penggunaan Mind Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa MTs Negeri PurworejoWeni LestariArianingtyasLestari, Weni Uji Penggunaan Mind Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa MTs Negeri Pembelajaran Fisika Berbasis Software Mind Mapping Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 2 ManadoHans WaganiaWagania, Hans. 2013. Efektivitas Pembelajaran Fisika Berbasis Software Mind Mapping Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Manado. JSME MIPA UNIMA Vol 1, No 3Pengaruh Strategi Pembelajaran Card Sort Disertai Mind Mapping Hasil Belajar Biologi Siswa Sma Banyudono Tahun PelajaranJoko AriyantoAriyanto, Joko. Strategi Pembelajaran Card Sort Disertai Mind Mapping Hasil Belajar Biologi Siswa Sma Banyudono Tahun Pelajaran 2011/2012. Pendidikan Biologi Vol 4, No 2Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung Remaja Rosda KaryaLexy J MoleongMoleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung Remaja Rosda KaryaPenerapan Media Mind Mapping Untuk Meningkatkan Prestasi Relajar Siswa Kelas XI Pada Kompetensi Dasar Memperbaiki Sistem Pengapian Di SMKN 1 Kanor BojonegoroE MulyasaMulyasa, E. 2007. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung Remaja Rosda Karya Prabowo, Yudha Penerapan Media Mind Mapping Untuk Meningkatkan Prestasi Relajar Siswa Kelas XI Pada Kompetensi Dasar Memperbaiki Sistem Pengapian Di SMKN 1 Kanor Pendidikan Teknik Mesin Volume 01, Nomor 03, Tahun 2013 page. 56-62Penerapan Mind Mapping Sebagai Strategi Belajar Ipa Terpadu Pokok Bahasan Mata Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Studi Pendidikan Sains Fmipa UnesaNangim PurwantoPurwanto, Nangim. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta Pustaka Pelajar Riza Nur Maulida, Fatma Riza Mind Mapping Sebagai Strategi Belajar Ipa Terpadu Pokok Bahasan Mata Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Studi Pendidikan Sains Fmipa Unesa.
mind mapping sejarah indonesia kelas 10